Selasa, 01 Juli 2014

Jejak Musim Penghujan




Sudah tiba waktu  musim kemarau
Langkahku lindap, ragu menuju
Kakiku dibalut kengerian
Rerumput liar menjalar, mengkrubuti nalar
Basah tanah sisa musim penghujan kemarin
Merekam jejak-jejak perjalanan

Aku bukan embun
Yang kau harap segala pacet kepiluan;
Mampu ku emban
Aku bukan daun
Tak kenal musim
Dimukim kepompong kegetiran

Kesepian menyeretku
Kembali pada jejak itu
Ku amati bekas tapak kakiku
Kerontang kering
Seperti harapan;
Yang terpanggang seribu derajat celcius bara api

 Aku harus menunggu hujan baru

Di tengah terik yang membakar;
Cakrawala nurani
Aku harus tabah menunggu;
Untuk menghapus jejak itu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar