Selasa, 01 Juli 2014

Dari Dalam Sarung


Malam itu, ayah-ibumu masih terjaga
Seperti radio peninggalan zaman orla;
Suara ibumu memecah senyap
Ia pandai bercerita
Ada saja yang keluar dari bibirnya
Dari kisah asmara seekor anjing di masa lalu
Hingga anggun angan, masa depan

Kau mungkin, saat itu, masih dalam antrian
Menunggu surat keputusan Tuhan

Ku kira..
Ayah ibumu memang harus terlena
Sebab daun kering tak akan mampu
melawan badai angin

Dari dalam sarung, dengan jantan
Ayah memintamu turun
Seraya berteriak;
“Tak mengapa, Rambu-rambu tak berlaku di samudera cinta!”                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar