Malam itu,
ayah-ibumu masih terjaga
Seperti radio
peninggalan zaman orla;
Suara ibumu memecah
senyap
Ia pandai bercerita
Ada saja
yang keluar dari bibirnya
Dari kisah
asmara seekor anjing di masa lalu
Hingga
anggun angan, masa depan
Kau mungkin,
saat itu, masih dalam antrian
Menunggu
surat keputusan Tuhan
Ku kira..
Ayah ibumu
memang harus terlena
Sebab daun
kering tak akan mampu
melawan badai angin
Dari dalam
sarung, dengan jantan
Ayah memintamu turun
Seraya
berteriak;
“Tak mengapa,
Rambu-rambu tak berlaku di samudera cinta!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar